Batam, Seputarterkini.com - Aksi penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar hasil Ship to ship (STS) atau kegiatan pemindahan muatan solar dari satu kapal ke kapal lain di tengah laut yang masuk ke perairan Batam terus berlangsung.
Pantauan wartawan, 4 kapal diantaranya 2 kapal kayu tanpa nama, 1 kapal Tug Boat TB Biwin 02 dan 1 kapal Tanker mini bertuliskan Juby 8 tengah bersandar di pelabuhan tikus tepatnya di Kampung tua Teluk Air, Kelurahan Setoko, Kecamatan Bulang, Kota Batam.
Menurut warga setempat, kapal yang tengah berlabuh itu diketahui adalah kapal minyak pengangkut solar. Dan keberadaannya sudah ada sejak memasuki bulan puasa sekira bulan awal april 2023 lalu.
"Setau kita itu kapal-kapal minyak bawa solar pak. Keberadaannya sudah ada sejak memasuki bulan puasa kemarin," ucap pria yang namanya tidak mau disebutkan, Sabtu (7/10/2023).
Terkait siapa pemiliknya, ia mengaku tidak begitu mengetahuinya. Kendati demikian, ia menyebut banyak anggota TNI berjaga di pelantar persisnya dekat kapal bersandar.
Kapan kapal-kapal tersebut mulai melakukan pergerakan?. Ia menyebut rutin setiap sore harinya dan sebaliknya kapal akan balik ke dermaga ketika jam dini hari.
"Setiap kapal itu balik ke dermaga, nantinya akan ada mobil Tangki ukuran 10 - 20 Ton singgah di dermaga. " Ya mungkin muatan solar dari kapal akan dimuat (Loading) ke Mobil Tanki tersebut. Selanjutnya kita gak tau mau dibawa kemana lagi," jelasnya.
Sementara itu, menurut AN, penyelundupan solar hasil STS yang nantinya akan dijual ke sejumlah industri ini merupakan bisnis yang cukup menggiurkan. Tak Tanggung-tanggung, dalam sebulan bisnis ilegal iki dapat meraup keuntungan hingga Milyaran rupiah.
"Tapi ya itu, resikonya cukup berat jika sudah terjerat hukum. Selama ini si pengusaha yakni ibu R hanya mengandalkan kordinasi saja dengan aparat-aparat laut. Semua itu ada yang handle, dia adalah KML (menyebutkan nama asli)," ungkap AN yang merupakan eks pemain solar STS.
Diketahui, KML adalah adik kandung daripada ibu R. "Ya, mereka lah dibalik semua bisnis ini. Siapa yang tidak kenal lagi dengan R. Nama R sudah tidak asing lagi di dunia solar STS di wilayah Kepri, meskipun sebelumnya bisnisnya ini sempat terhenti cukup lama," bebernya.
Terkait keberadaan kapal Tengker Mini di lokasi, ia berasumsi bahwa kapal Tengker tersebut hanyalah penampungan solar sementara.
"Dimana, ketika kapal kayu yang palka_nya sudah dimodifikasi serta Tug Boat usai melakukan STS di tengah laut wilayah perairan OPL, kapal kayu tadi akan kembali ke dermaga awal dan muatan solar sementara waktu akan dibuang ke kapal Tanker tadi, menunggu mobil Tengki menjemput. Ya artinya, bisa aja seperti itu modus yang dilakukan," jelasnya.
Untuk melancarkan aksi penyelundupan solar ini, modusnya, Nahkoda kapal akan menonaktifkan Automatic Identification System (AIS), sehingga pergerakan kapal tidak terdeteksi radar.
Dari penelusuran wartawan, AIS kapal TB Biwin 02 dengan nomor IMO 86586XX terdeteksi terakhir aktif pada Rabu (4/10/2023) dengan posisi Latitude 0°57, 65N ; Longitude 104°4, 28E. (Tim)